Wednesday, December 17, 2008

Ali Topan Anak Pancoran

Tri Abyantoro '81

Jaman dulu banyak pemuda yang gandrung dengan tokoh dalam filem Ali Topan Anak Jalanan yang diambil dari novel populer karya Teguh Esha. Ali Topan selalu memakai kacamata hitam dan sapu tangan yang dililit di leher, dengan motor trail pastinya.

Kali ini di kelas sedang ada pelajaran Matematika dengan guru yang nyentrik, pak Midon, guru yang punya murid seorang yaitu papan tulis, nggak pernah ngabsen, dan paling suka ngasih ponten 2.

Di kelas aku bergaya bagaikan Ali Topan lengkap dengan atributnya, namun sungguh di luar dugaan dan kebiasaan pak Midon memperhatikanku, disaat aku salah tingkah beliau memanggil.

Keluarlah dari mulutnya caci-maki yang tiada berujung, dengan suara keras nan menggelegar seolah menantangku untuk berkelahi, bahkan begitu semangatnya mengajak Ali Topan beradu kekuatan kacamata pak Midon yang besar itu terlempar, untungnya matanya yang melotot tidak sampai copot.
Berdiri kika Aby, Manuel, duduk kika Fayandi, Bucip, Ponco, Kumis, Hendra, Andy
Sebagai hukumannya aku diharuskan berdiri di depan kelas, bukan di depan kelas seperti layaknya tetapi berdiri bertengger di atas meja guru.

Sungguh malu rasanya diperhatikan teman sekelas karena siapa sih yang mau memperhatikan pelajaran pak Midon, justru akulah yang menjadi pusat perhatian.

Ya begitulah, mau jadi Ali Topan yang ada malah ……… jadi patung Pancoran.



Pesan Moral of the Story

He...he......
Masih inget aja lu..... itu sih peristiwa yang nggak bakal lupa dari ingetan gw dimana guru sampai copot kacamata nya gara-gara napsu mau berantem ama gw. Ya itu masa lalu gw yg memang salah, masa iya waktu pelajaran dia gw pake kaca mata item dan pake sapu tangan dililit di leher, maklum jaman Ali Topan dulu. Tapi dari pengalaman itu gw cerita sama isteri & anak-anak gw kalo jangan ditiru ya kelakuan ayahmu itu.

Aby

No comments:

Post a Comment